Langsung ke konten utama

AKU

saya lahir, tinggal dan besar di pulau Lombok. orang tua saya adalah penduduk pribumi pulau ini, kakek, buyut dan moyang saya adalah orang sasak. walau nama saya seperti nama orang yang bukan suku sasak. saya sempat tanya alm. ayah saya "kenapa nama saya seperti ini?" entng beliau jawab "itu nama yang bagus" kata beliau hehehe...

sejak kecil saya ditanami rasa silaturrahmi yang kuat oleh orang tua saya, saya tumbuh dalam lingkungan keluarga sasak yang membuat saya memahami bahwa hidup itu penuh dengan warna, namun satu hal yang dapat saya petik dari ini semua bahwa umumnya keluarga suku sasak adalah masyarakat yang mampu bersyukur dan menjalani hidup tanpa harus mengeluh.

secara kultur saya memiliki warna yang unik, alm. ayah yang seorang Panitra adalah putra seorang veteran pejuang 45 yang merupakan putra lombok dari wilayah suradadi di lombok timur. ibu saya yang seorang guru/dosen adalah putri dari seorang guru pertama dari wilayah pujut yang memiliki kultur masyarakat sasak pujut.

2(dua) warna inilah yang membentuk saya untuk mencoba belajar memahami karakter sosial masyarakat sasak karena darah yang mengalir di tubuh saya adalah kultur timur dan selatan.

saya besar dan mulai memahami lingkungan di kota Praya yang notebene sebagai "kawat" dalam kultur sosial sasak. ini pulalah yang membuka pemikiran saya bahwa sasak sebagai sebuah suku sangatlah kaya akan kultur sosial dan kearifan lokal.

saya bersekolah sampai smp di praya, lalu orang tua mengirim saya untuk bersekolah ke malang di sekolah kejuruan (smt Penerbangan) karena waktu itu alm ayah saya berharap rencana besar pembangunan BIL (bandara internasional lombok) terealisasi dan berharap saya dapat bekerja di sana.

namun hidup bukan seperti matematika. apa yang diharap tidak menjadi nyata, selepas SMT saya mencoba menempuh bidang lanjutan yang sesuai namun "garis tangan" tak berpihak. Masa kuliah saya lalui di kota Malang. kota bunga, kota yang luar biasa buat saya, kota yang penuh cerita karena di kota malanglah masa2 perkembangan mental saya mulai terbentuk.

ITN sebagai tempat aku kuliah, teman2ku hampir dari seluruh nusantara, selain itu teman teman baikku sebagian besar adalah anak anak pribumi malang. hampir semua warna remaja saya rasakan.. tak patut untuk saya ceritakan disini yang pasti saya anti terhadap hal yang bersifat kriminal..hehehe.
Masa masa 1998 saya saya bergaul baik dengan teman2 gerakan khususnya anak2 HMI disini saya terkontaminasi mereka dan sediknya saya adalah orang yang dianggap militan hahaha. Mengutip peryataan Bang Ali Akbar "ketua senat ITN 1998", "kalau si Ari ini nggak ada maka kurang serulah kita" haha mungkin saya diibaratkanya landesant (sasak = tameng/alas) hahaha.. karena kalau ada demo mesti saya yang terluka... entah berapa sudah jahitan di tubuh saya,,,, Pak susno waktu itu kapolresta malang adalah orang yang paling saya benci selain pak miran polisi yg tenar waktu itu. tapi itu semua masa lalu. trims kawan kalian menempa saya.

kecintaan saya terhadap gunung gunung dan puncaknya membuat kuliah saya agak mengsle (jawa, waktu ujian semester saya naik gunung hahahaha. bagai mana bisa saya lulus matakuliah??? saya sering naik sendiri untuk hanya sekedar habiskan waktu di ranu kumbolo hingga pak gareng (penjual warung di ranu pane) menjuluki saya "si liar dari lombok" hahahaha.

seiring berjalannya waktu sampai akhirnya saya kembali ke kampung halaman saya di kota Praya,, dan saya menyadari saya bukan siapa siapa sebelum saya bisa berbuat apa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuliner Sasak

Pernah tau apa Hidangan Istimewa di Lombok "Pesajik Dulang" Sebagian besar masyarakat sasak masih memegang tradisi pesajikn dulang untuk menyajikan makanan pada tamu tamu penting atau pada acara adat di lombok. sensasi makan dengan pesajik dulang ini mantap,,,, lauk lauk special sasak memenuhi pesajik dulang maknyussssssssssss.

NGOREK!

NGOREK! tradisi ngorek adalah seni beladiri kanuragan atau atraksi kekebalan tubuh dari senjata tajam.  ini mungkin sama halnya dengan debus dan sejenisnya. namun tradisi ngorek ini adanya di Pulau Lombok. atraksi ini biasanya dirangkai dengan kegiatan adat, bukan sebagai kesombongan tetapi mencitrakan bagaimaana seorang pemuda sasak yang mampu sebagai pelindung keluarganya. pertunjukan ngorek ini biasanya dilakukan pada waktu upacara pernikahan nyongkolan. kazanah budaya sasak memang kaya.

LAMERANG Keindahan yg tersembunyi

Nama Lokasi : Tajnung Lamerang Detail lokasi   : Dusun Lamerang Desa Sekaroh Lotim Jarak             : 60 km dari mataram bisa ditempuh dgn menyebrangi teluk serewe dgn speed boat  15 menit. melalui pantai cemare atau dusun serewe lombok timur.